Review Anime : Koutetsujo no Kabaneri. Attack on Titan versi Steampunk.

"Kamu manusia atau Kabane?". Ujar salah seorang Bushi.

"Bukan, aku bukan keduanya. Aku adalah Kabaneri!!" Teriak Ikoma.

Dialog diatas selalu mengiringi awal dari anime aksi fantasi yang musim semi lalu sedang booming. Entah apa yang dimaksud Kabane atau Kabaneri yang dimaksud kedua orang tersebut. Mungkin kalian orang awam tak terlalu mengerti. Sampai ketika kalian menonton animenya, Koutetsujo no Kabaneri memberikan 12 episode akan anime action thriller yang mendebarkan.

Sinopsis : 

Di zaman Jepang yang sudah maju ini, kaum monster muncul untuk menghancurkan dunia. Monster-monster ini tidak dapat dikalahkan kecuali menyerang mereka tepat di jantungnya. Orang yang telah digigit oleh monster ini akan menjadi seperti monster tersebut. Monster yang orang orang sebut "Kabane". 

Manusia pun bertahan diri dengan membangun beberapa benteng yang terisolir dari dunia luar serta kabane. Satu-satunya cara agar manusia bisa masuk benteng-benteng tersebut adalah dengan menaiki sebuah alat transportasi kereta bertenaga uap yang didesain sedemikian rupa agar tahan dari serangan Kabane. Alat transportasi itu diberi nama "Hayajiro".

Ikoma, adalah salah satu dari seorang engineer yang bertugas membuat sebuah Hayajiro. Selain membantu membuat kereta, ia juga mendesain sendiri senjata buatannya yang ia beri nama "Tsuranikutzu". Di tengah tengah pembuatan kereta, Stasiunnya diserang oleh gerombolan Kabane. Ikoma pun langsung pergi kerumahnya untuk mengambil senjata buatannya. Namun malang nasib Ikoma, ia bertemu satu Kabane yang membuatnya digigit. Namun Ikoma pantang menyerah, ia juga sudah membuat sebuah alat agar virus Kabane tidak sampai ke otaknya. Akibatnya, Ikoma menjadi manusia setengah Kabane yang tak terpengaruh virus Kabane.

Ikoma yang menjadi Kabaneri bertemu dengan Mumei yang sama seperti dirinya yaitu seorang Kabaneri. Mereka berdua pun akhirnya pergi mencari tempat tinggal lain dengan menaiki Hayajiro kepunyaan Nona Ayame yang diberi nama "Koutetsujo".

*******

Sebagai anime action, KnK benar benar menawarkan aksi yang memukau. Cipratan darah, kepala terpenggal, tembak-tembakan. Zombie yang dilawan pun bukan sekedar "Zombie" seperti di film Holywood. Kabane lebih raksasa dan juga lebih tahan banting. Bahkan ada beberapa Kabane yang bisa belajar memakai pedang seperti manusia. 

Satu hal yang membuat penulis suka akan anime ini adalah tema-nya yang Steampunk. Mungkin selain Full Metal Alchemist, belum ada lagi yang membuat anime bertema Steampunk. Berbeda dengan Shingeki no Kyojin yang bertema lebih "Eropa", KnK lebih bertema "Jepang pada jaman Edo" dimana masih terdapat Samurai atau Bushi, kemudian ada beberapa daerah yang dikepalai Kaisar (perbaiki jika salah). 

Selain konflik antara Manusia dengan Kabane, rupanya KnK juga menawarkan konflik antar manusia. Perang yang terjadi dengan Kabane menimbulkan ketakutan yang berlebihan sampai ke titik dimana sifat saling bantu membantu antar manusia menjadi hilang atau pudar. Konflik pun juga terjadi kepada Mumei dan Ikoma yang tak jelas manusia atau Kabane. Para orang-orang di Koutetsujo awalnya takut kepada mereka, namun berkat kebijaksanaan nona Ayame dibantu teman teman Ikoma seperti Takumi, Kajika, Sukari dan Yukina membuat Ikoma dan Mumei sedikit demi sedikit mendapat kepercayaan.

Grafis dalam anime-nya bisa dibilang hebat. Anime aksi sebenarnya menawarkan beberapa gerakan sulit yang bisa saja berpengaruh pada grafis mereka menjadi buruk. Namun grafis mereka sungguh baik tanpa menghilangkan tegangan yang timbul dari aksi aksi tersebut.

Lagu openingnya bisa menjelaskan anime-nya sendiri. Thriller dan Drama yang bercampur menjadi satu. Dari opening song, filmnya sendiri sampai ending song benar benar satu kesatuan film.

Penulis adalah salah satu orang yg kesel dengan lamanya season 2 dari Attack on Titan. Namun menonton KnK, Setidaknya kerinduan kita akan anime aksi fantasi dibalut thriller mencekam bertema "Monster" menjadi terobati. Apalagi kedua anime tersebut dibuat oleh studio yang sama.