Sehebat Apakah Valencia?

Kedatangan Matteo Darmian membuat persaingan memperebutkan posisi bek kanan semakin sengit. Namun Van Gaal nyatanya sudah memilih siapakah pemain inti dalam pos ini musim depan. Dari 3 nama bek kanan MU seperti Raffael, Valencia dan Darmian, Van Gaal ternyata masih memilih Valencia sebagai bek kanan untuk formasinya musim depan. Hal ini dikemukakan sendiri oleh pelatih berkebangsaan Belanda tersebut dalam sebuah konferensi pers. Lantas hal apa yang membuat pemain berpaspor Ekuador tersebut layak mengisi pos bek kanan di tim MU?

Mantan pemain Wigan ini awalnya berposisi sebagai penyerang sayap kanan. Sebagai pemain sayap klasik, dirinya sering atau kerap kali menyisir posisi pinggir lapangan dan melepaskan umpan lambung yang nantinya harus dimaksimalkan striker timnya. Kelebihan pemain ini terletak pada kecepatan dan dribble yang selalu membuat bek bek lawan ketar ketir. Hal inilah yang membuat MU terpincut dengan penyerang yang juga mantan pemain Villareal tersebut.

Saking hebatnya dia, Valencia sempat diberi nomor keramat MU bernomor punggung 7 yang pernah dipakai Cristiano Ronaldo. Namun dirinya gagal total dan sering dicadangkan oleh Sir Alex Ferguson pada musim tersebut. Akhirnya ia kembali mengenakan nomor pertamanya di MU, yaitu 25, nomor yang ia kenakan sampai sekarang.

Berdasarkan statistik dari Opta dan WhoScored, catatan tekel Valencia mencapai angka 2,9 per laganya. Catatan tersebut melebihi 2 kompatriotnya. Darmian mencatat 2,6 tekel sementara Rafael hanya 2,1. Hal yang sama juga terjadi dalam hal dribble. Valencia tercatat melakukan dribble 1,5 kali per laga. Darmian membukukan 0,8 kali per laga sementara Rafael, pemain Brazil yang terkenal jago dribble hanya mencatatkan 0,7 dribble per laga.

Mungkin Rafael buruk dalam tekel, namun dirinya sangat baik dalam hal Intercept. Dirinya mencatat 2 kali intercept per laga. Interceptnya hanya lebih sedikit dari Valencia yang membukukan 1,9 intercept per laga, sementara Darmian hanya membukukan 1,3 intercept per laga.

Dalam hal duel udara, Rafael mungkin paling buruk. Mungkin karena postur tubuhnya yang pendek, dirinya hanya mencatatkan 0,5 kali kesuksesan duel udara per laga. Hal ini jelas kalah oleh Darmian dan Valencia yang postur tubuhnya lebih tinggi. Kedua pemain ini tercatat sukses melakukan 0,9 kali duel udara per laga.

Dalam beberapa statistik diatas, Tentunya kita tak usah ragu lagi kalau Van Gaal masih tetap memilih Antonio Valencia untuk mengisi pos bek sayap kanan. Selain karena statistik diatas, Valencia punya keunggulan dalam menyerang dan bertahan dengan sama baiknya. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh Rafael, dan hal yang Darmian tidak terlalu baik dalam melakukannya. Beberapa teman saya yang fans MU sering berkata "Kenapa gak dijual aja sih Valencia, jelek banget mainnya, dribble cuma bisa ke arah kanan, bikin gol semusim cuma bisa 3-4 biji, kadang kurang dari itu, gimana sih MU manajemen pemainnya". Mungkin Valencia bukan pemain sayap top MU lainnya macam Beckham, Ryan Giggs atau Ronaldo. Namun saya tau dirinya tidak neko neko dalam permainan. Tidak mau macam macam, yang penting bermain efektif, selalu menyimpan energinya disaat saat penting, yang utama adalah meraih kemenangan menurutnya. Karena itu walaupun sampai sekarang ia belum bisa bahasa Inggris (padahal sudah lama di Inggris), menurut saya Valencia adalah pemain yang jenius dalam hal sepakbola.



*Sumber : 90min.com

Komentar

Postingan Populer