Review Match MU vs City...

Manchester City dan Manchester United kembali bertemu dalam laga derby pertama mereka di musim ini yang digelar di Old Trafford. Untuk mengingatkan saja, laga ini berisikan pemain pemain yang jika ditotal, harganya mencapai 8,7 milyar Poundsterling. Juga derby Manchester adalah laga yang paling banyak ditonton kedua di dunia, setelah El Classico Real Madrid vs Barcelona. Jadi kita tentunya berharap banyak pada laga akhir pekan lalu ini...

Harapan laga ini akan berakhir seru seperti ketika City melumat United 6-1 di Old Trafford beberapa tahun lalu pun sirna sudah. Kedua tim hanya bisa jual beli serangan tanpa hasil. Laga berakhir dengan skor kacamata 0-0. Hasil ini membuat penonton netral seperti penulis kecewa berat karena terlalu berharap banyak pada duel akbar tim besar ini.

Ada yang aneh dalam starting line up City. Pellegrini sepertinya terlalu takut untuk memainkan Navas dan Sterling berbarengan. Alhasil pada awal awal laga, Kevin De Bruyne menjadi pemain sayap kanan, Sterling di sayap kiri dan Yaya Toure sebagai gelandang serang. Pos gelandang bertahan diserahkan pada Fernando dan Fernandinho.

Memainkan Kevin De Bruyne sebagai pemain sayap adalah pilihan yang buruk. Crossing crossingnya memang akurat, namun tidak membahayakan lini pertahanan MU. Kebanyakan hasil umpan silang pemain berkebangsaan Belgia itu hanya berakhir dengan dibuangnya bola ke tengah oleh Chris Smalling atau Phil Jones. Namun meski demikian, ia selalu sukses mengambil ruang yang ditinggalkan Marcos Rojo ketika bek asal Argentina itu melakukan overlapping ke depan.

Yaya Toure nampaknya kurang begitu bagus menjadi gelandang serang. Pemain asal Pantai Gading ini sukses dibuat mati kutu oleh Schneiderlin atau duet bek tengah MU pada malam tersebut.

Sterling pun demikian, mantan pemain Liverpool ini agak kesulitan berhadapan dengan Antonio Valencia. Valencia tentunya bukan Ivanovic ketika ia berhasil membully bek asal Serbia tersebut. Valencia lebih cepat dan "kasar" daripada pemain Chelsea tersebut dan terbukti, pemain 49 juta pounds tak berdaya dihadapan winger asal Ekuador tersebut...

Di sisi MU, Van Gaal tidak menurunkan 2 pemain asal Belanda, Blind dan Depay serta gelandang berkebangsaan Inggris, Michael Carrick. Memainkan bahkan memainkan 3 gelandang pada malam itu. duet Schmidfield serta Herrera diturunkan pada laga ini. Juan Mata, Martial dan Rooney menjadi trio maut untuk menjadi motor lini serang 

Pada 45 menit pertama, MU tidak bermain baik. Duet Nicholas Otamendi dan Vincent Kompany terlalu tangguh bagi Rooney. Martial yang sering menusuk ke tengah juga gagal melawan Otamendi. Schweinsteiger yang sering membantu lini serang pun juga tak bisa berbuat banyak. Alhasil tak ada percobaan yang dibuat MU pada babak pertama. Joe Hart pun bahkan sepertinya tak berkeringat pada siang itu...

Babak kedua lebih intens. MU mulai banyak melakukan percobaan berbahaya. peluang berbahaya pertama didapat Chris Smalling ketika tandukannya hampir saja membuat gol, namun mengarah ke tiang jauh gawang Joe Hart. Peluang paling berbahaya didapat MU ketika pemain subs Jesse Lingard yang menggantikan Schweinsteiger melakukan finishing dengan melompat dan menyentuh bola memakai ujung kakinya. Bola sempat melewati Joe Hart namun mengenai malah mengenai mistar. 

City yang pada babak kedua mengganti Sterling dengan Navas mulai melakukan serangan berbahaya. De Bruyne yang dipindahkan ke sisi kiri mendapat peluangnya dengan melakukan tembakan dari luar kotak pinalti. Bola memang keras, namun mendarat tepat di pelukan De Gea. 

Peluang paling berbahaya milik City datang ketika MU melakukan pelanggaran di sisi kanan pertahanannya. De Bruyne yang mengeksekusi freekick hampir saja memberikan assist pada Otamendi, namun bek asal Argentina tersebut gagal membuat gol karena ditahan Wayne Rooney yang kala itu menjaganya.

Pada akhirnya baik MU maupun City cuma bisa membuat 1 shot on target kala itu yang masing masing ditahan oleh Joe Hart maupun De Gea. Penulis berpikir andaikan City memainkan De Bruyne di tengah dan Navas di kanan sedari awal, City bisa punya alur serangan yang lebih bai dibandingkan memainkan Yaya sebagai gelandang serang. Sedangkan jika saja Van Gaal lebih memilih mengganti Rooney dengan Depay pada 70 menit pertandingan dan memainkan Martial sebagai ujung tombak, juga memainkan Fellaini dari awal, MU bisa punya defense yang lebih kokoh serta pemain gesit yang agresif pada babak kedua. Mungkin saja hasil akhir bisa berubah. Tapi ini hanya seandainya saja. Hasil laga sudah berakhir 0-0 dan kedua tim sudah bermain baik. So, i enjoy the match...



Komentar

Postingan Populer