Smalling, Bek Terbaik MU Masa Kini.

Long long ago, in Manchester far far away, (loh kok jadi kayak Star Wars gini). Hiduplah sebuah klub besar bernama Manchester United. Mereka adalah klub tersukses di dataran Inggris, terbesar di Britania Raya, dan punya fanbase terbanyak di muka bumi. Bisa dibilang mereka punya segala pemain terbaik dari seluruh penjuru muka bumi. Striker mereka Wayne Rooney dan Carlos Tevez adalah duet maut yang bisa merobohkan pertahanan tim manapun di dunia. Winger mereka, Cristiano Ronaldo adalah pemain yang bahkan bisa melewati 4-5 pemain sekaligus. Gelandang mereka, Paul Scholes adalah pemain yang bisa mengeksekusi umpan lambung bahkan dengan menutup mata. Duet bek mereka, Vidic dan Ferdinand, adalah twin tower yang bisa mematahkan serangan tim manapun, mereka bagaikan dua raksasa yang siap bermain sampai titik darah penghabisan. Entah sudah berapa kali mereka bertumpah darah hanya agar tim mereka tidak kebobolan. Sementara kiper mereka, Van Der Sar, adalah raksasa asal Belanda yang punya refleks kelas atas dan sampai sekarang memegang rekor menit cleansheet terbanyak di BPL. Beberapa pemain tersebut belum ditambah Giggs yang punya mental baja dan sikap pemimpin, Nani dan Valencia sang speedster, Park Ji Sung megabintang asal korea, dan Evra, fullback Prancis yang lihai mengeksekusi crossing. Ya, itu adalah tim MU pada periode 2008 sampai 2012. Dari beberapa pernyataan diatas, mereka nampak seperti tim juara, dan begitulah mereka. Dari periode tersebut, mereka sudah 3 kali masuk Final Liga Champions, 1 kali juara Liga Champions, dan 3 kali juara BPL. Sampai hampir semua pemain yang disebutkan diatas hengkang kecuali Valencia dan Rooney.

Ronaldo pindah ke Real Madrid, 90 juta euro dan 5 tahun kemudian, ia menjadi legenda disana, bahkan menjadi top scorer sepanjang masa menggantikan Raul. Scholes, Giggs, Van Der Sar dan Park Ji Sung pensiun, Vidic sang kapten hengkang ke Inter Milan, Rio Ferdinand sekarang bermain di tim semenjana QPR, Evra bermain untuk kesebelasan terbaik Italia, Juventus. Tevez hengkang ke Manchester City dan menjadi musuh bebuyutan fans, namun akhirnya pindah ke Juve dan sekarang bermain di tanah kelahirannya Argentina untuk Boca Juniors, sementara Nani, ia hengkang ke klub asal Turki, Fenerbahce.

Semenjak Ferguson pensiun, MU kehilangan sosok jenius dibalik panggung teater mimpi. Suksesornya, Moyes nampaknya kurang begitu disukai fans lantaran hasil pertandingan MU yang kurang begitu baik. Alhasil, akhir musim belum berakhir, mantan pelatih Everton itu dibebas tugaskan dan diganti oleh pemain yang juga asistennya, Caretaker Ryan Giggs. Sekarang, MU dilatih oleh si Tulip Besi asal Belanda, sang Meneer Louis Van Gaal. 

*****

Semenjak Vidic dan Ferdinand pergi di saat bersamaan, alhasil MU tak lagi punya pemain senior di posisi bertahan. Evans, Jones dan Smalling adalah pemain muda, Van Gaal juga membeli Rojo dan Blind yang usianya kala itu tak lebih dari 25 tahun. Valencia mungkin yang paling senior, namun posisi bek bukanlah posisi asli kapten timnas Ekuador tersebut. Rafael juga masih muda sementara Luke Shaw... ah, pemain ini bahkan ketika dibeli mungkin masih SMA kelas 3 kalau ia bersekolah di Indonesia, entah kalau di Inggris sana. Ketika Van Gaal membeli Rojo, penulis berasumsi kalau Smalling akhirnya akan dijual. Karena semasa dilatih Fergie, Smalling nampaknya tidak menunjukkan perkembangan berarti. Fergie bahkan lebih memilih Evans atau Jones jika salah satu dari Ferdinand atau Vidic cidera, atau ketika melawan tim yang memiliki striker bertipe cepat seperti Arsenal, karena kedua pemain terakhir sudah tua dan kecepatannya menurun.

Namun ketika Van Gaal sang tulip besi melatih MU, situasi berbeda. Smalling lebih sering dimainkan. Van Gaal bahkan berani menjual Evans, bek yang sering dipilih Fergie pada jamannya, ke West Bromwich Albion bursa transfer musim panas kemarin. Menyisakan Phil Jones dan Chris Smalling, bek MU dari jaman Fergie, Van Gaal lebih memilih Smalling sebagai bek tengah dah hasilnya sukses sampai saat ini. Pada 4 laga awal, MU belum kebobolan sekalipun. Sampai akhirnya kalah oleh West Ham. Laga terakhir melawan Everton, bek MU asal Inggris ini tampil sangat baik melawan striker Everton, Lukaku. Smalling menjadi pemain MU yang tampil baik saat itu, dibawah Herrera dan De Gea. 

Sampai saat ini Smalling selalu bermain di setiap laga MU. Tak pernah sekalipun bek setinggi 194 centimeter ini bolos. Agaknya Smalling berkembang dari pemain cadangan yang jarang bermain, menjadi pemain inti yang ditakuti penyerang lawan. Smalling memang tidak sesangar Vidic dulu, namun cara bermainnya yang tak kenal takut dan mahir berduel udara sama dengan Vidic. Smalling telah berubah dari bukan apa apa menjadi apa apa sekarang. From Zero to Hero. Kedatangan Rojo pun tak bisa menggoyang posisinya sebagai pemain inti. Sekarang siapapun pemainnya, entah Jones, Rojo atau Blind sebagai bek, Smalling akan selalu di lapangan sebagai duetnya. Terbukti, Smalling saat ini, adalah bek terbaik MU. Sampai MU berhasil membeli Sergio Ramos, Smalling akan selalu berada di lapangan sebagai bek tengah favorit Van Gaal...


Komentar

Postingan Populer