Hate Speech Dalam Kacamata Penonton Layar Kaca

Seringkali kita, sebagai fans klub sepakbola luar negri dicaci maki jika klub kesayangan kita kalah. Anda bisa bertanya pada beberapa fans klub bola yang saat ini sedang terpuruk seperti Liverpool, MU atau Chelsea yang sekarang bertengger di peringkat 15 klasemen. Hal ini tentu saja menjadi sasaran empuk untuk dicaci maki oleh para fans klub lain. Sebenarnya apakah hal ini benar? Untuk mengata ngatai fans klub lain yang sedang terpuruk??

Saya bisa bilang jawabannya adalah tidak. Mengapa? karena beberapa penyebab utama kita melakukannya adalah semata mata melakukan guyonan atau candaan. Setiap hari senin, atau sehari setelah match dilakukan, biasanya saya dan teman teman selalu melakukan guyonan untuk menghina klub teman yang sedang kalah. Kalaupun tidak ada yang kalah, kami lebih menyoroti pemain pemain yang tampil buruk pada laga yang diadakan setiap sabtu atau minggu tersebut. Pokoknya setiap hari senin ada saja hal yang harus kami guyonkan dan tertawakan menyangkut match semalam...

Jujur, saya adalah fans Chelsea, dan kita tahu seperti apa Chelsea pada musim ini. Kacau. Mereka nampaknya lupa cara mempertahankan gelar yang mereka rengkuh pada musim lalu. Seringkali tiap hari senin teman saya mencaci maki klub kesayangan saya tersebut. Namun saya sejujurnya diam saja dan tersenyum. Karena saya sadar bahwa saya, sebagai fans klub luar negeri yang tidak pernah menonton pertandingannya secara langsung, tidak mempunyai ikatan batin yang cukup kuat untuk membalas atau setidaknya mempertahankan klub kesayangan agar tak dicaci maki. Toh, kalau saya akhirnya berbusa busa memberi alasan juga akhirnya tak digubris oleh klub Chelsea sendiri...

Mungkin lain cerita jika saya mendukung klub sepakbola dalam negeri. Sudah banyak sekali kasus yang terjadi perihal hate speech dalam sepakbola dalam negeri. Seringkali ketika saya menonton match yang melibatkan 2 klub dengan sejarah kelam, tak jarang kedua kubu supporter menyanyikan chants yang menghina pemain bahkan klub.

Dalam satu sisi, melakukan hinaan adalah semata mata agar pertandingan menjadi semakin intens dan seru. Dalam psikologi tentunya orang yang marah akan menjadi meledak ledak dan bersemangat. Hal inilah yang dilakukan supporter. Menghina pemain agar api kemarahan mereka menyala dan permainan menjadi semakin keras. Seru...

Di sisi lain tentunya emosi mereka menjadi tak terkontrol. Biasanya hal ini terjadi jika mereka melakukan hinaan di luar batas, seperti melakukan candaan dengan membawa ras, suku, agama bahkan warna kulit sekalipun. Hal inilah yang harus dihindari oleh kita selaku supporter atau pendukung klub.

Marilah kita sebagai fans klub sepakbola, jangan sampai ada hate speech yang membawa bawa unsur SARA. Hal tersebut terlalu tabu untuk dimasukkan pada sepakbola yang sebenarnya adalah olahraga permainan. Jadilah dewasa. Karena sepakbola terlalu menyenangkan untuk kita berdarah darah karenanya...

Komentar

Postingan Populer