Review Match : Manchester City vs Liverpool.

Bertandang ke Etihad Stadium, Liverpool sukses menjungkalkan tim asuhan Manuel Pellegrini tersebut. Tercatat 1 gol bunuh diri Eliaquim Mangala melengkapi masing masing 1 gol dari Roberto Firmino, Phillipe Coutinho dan Martin Skrtel yang hanya bisa dibalas oleh gol cantik Sergio Kun Aguero pada menit menit akhir babak pertama. Dengan hasil ini Manchester City gagal mengkudeta Leicester City yang sekarang menduduki posisi pertama berkat menang telak melawan Newcastle beberapa jam yang lalu.

Ada beberapa hal menarik yang bisa kita bahas pada laga dini hari tadi. Berikut ulasannya...

1. Bermainnya Firmino Di Posisi Striker
Jurgen Klopp nampaknya punya pandangan sendiri dengan tidak dimainkannya Benteke serta Daniel Sturridge pada menit menit awal. Padahal kedua striker ini dibawa oleh Klopp ke Etihad Stadium. Klopp lebih memilih Firmino yang pada laga ini dijadikan false nine. Keputusan ini terbukti sangat tepat karena pemain asal Brazil tersebut sukses membukukan 1 gol, 1 assist serta 1 efforts berbuah gol bunuh diri Mangala. Pada akhirnya Sturridge tidak dimainkan sama sekali di pertandingan ini, sedangkan Benteke menjadi pemain pengganti pada menit 80-an menggantikan Firmino.

2. Back Four City Yang Sangat Buruk
Keempat Back Four City pada laga tersebut (Sagna, Mangala, Demichelis, Kolarov) Bermain sangat jauh dibawah standar. Pada babak pertama, mereka tercatat hanya membukukan 1 tackle berhasil. Kemungkinan hal tersebutlah yang membuat 3 gol bersarang di gawang Joe Hart pada babak pertama. Mangala seperti yang kita ketahui adalah penyebab gol pertama Liverpool. Sagna, adalah penyebab gol kedua Liverpool yang gagal menjaga bola. Sementara gol keempat Liverpool juga tercipta karena kesalahan bek yang gagal berduel udara dengan Martin Skrtel.

3. Sterling Dan Milner
Yap, kedua pemain ini adalah mantan pemain kesebelasan lawan. Milner musim lalu berseragam City sementara Sterling sampai musim lalu masih andalan kesebelasan Liverpool. Kedua pemain ini bereuni dengan kesebelasannya masing masing. Dan tentu saja Milner sang kapten yang akhirnya tersenyum lebar karena berhasil menang telak dengan klub barunya.

4. Pemain Terbaik Dan Terburuk Masing Masing Kesebelasan
Liverpool bermain sangat baik dan mungkin tidak ada pemain yang tak berguna pada 90 menit laga tersebut. Untuk pemain terbaik Liverpool tentu saja Firmino. Mantan pemain TSG Hoffenheim ini menjadi terror untuk bek City. 1 gol dan 1 assist menjadi bukti sahih dahsyatnya Firmino malam itu. Skrtel adalah pemain kedua terbaik. Bek asal Slovakia ini sukses meredam Sergio Aguero. Meskipun sang striker berhasil mencetak 1 gol, namun hal itu lebih karena kesalahan Lucas Leiva yang telat mundur, bukan salah Skrtel. Selain berhasil menjaga Aguero, Skrtel juga mencetak 1 gol yang menjadi gol penegas kemenangan Liverpool malam itu. Selain mereka berdua, Milner, Coutinho, Adam Lallana, Emre Can juga berperan besar atas kemenangan ini. Trio Lallana, Coutinho, Firmino sukses besar meruntuhkan City.

Manchester City patut menerima kekalahan. Banyak pemain mereka yang berada dibawah standar malam itu. Sebut saja Aguero yang sampai menit ke 40 tak terlihat di lapangan. Lucas Leiva serta Skrtel berhasil menjaga mantan striker Atletico tersebut dengan baik. Memang ia berhasil mencetak 1 gol. Namun selain hal tersebut, tidak ada lagi yang bisa dibanggakan ayah dari Benjamin Aguero itu. Akhirnya ia digantikan oleh Kelechi Iheanacho pada menit 70-an.

Selain Aguero (serta Back four City yang sudah disebutkan diatas), Yaya Toure juga sama buruknya dengan sang striker. Menjadi pengatur irama permainan. Dirinya seringkali gagal mengatur serangan karena strategi Gegenpressing Klopp yang sukses membungkam gelandang Pantai Gading. Yaya Toure sering terlihat ling lung mengoper dan akhirnya direbut oleh pemain Liverpool. Kegagalan mengatur permainan inilah yang membuat City jarang membuat peluang.

Namun ada juga pemain City yang bermain baik pada laga ini. Contohnya Joe Hart. Pada laga semalam, kiper asal Inggris ini berhasil memblok peluang berbuah gol dari Firmino sebanyak 2 buah. Dirinya juga sukses menang berduel 1 lawan 1 dengan Christian Benteke. Memang back four City bermain buruk, namun jika yang dibawah mistar bukan Joe Hart, ada kemungkinan Liverpool bisa menambah pundi pundi golnya. Selain Joe Hart, Kevin De Bruyne juga bermain amat baik. De Bruyne seringkali lolos dari pengawasan Alberto Moreno yang telat turun kebelakang. Beberapa crossing atau peluang juga acapkali diciptakan sang gelandang.

************

Liverpool pantas menang. Pertama kalinya Strategi Gegenpressing Klopp sukses besar. Tentu saja hal ini menambah rasa percaya diri punggawa Liverpool pada laga berikutnya. Kebalikannya, kepercayaan diri punggawa City bisa saja turun lantaran gagal memenuhi ekspektasi fans untuk menang di kandang sendiri. Ketiadaan sang kapten, Vincent Kompany terbukti sangat nyata di lapangan. Beberapa kali City kalah lantaran sang kapten tak bisa bermain. Yaya Toure belum cukup ampuh sebagai pendorong semangat permainan City. Bagaimanapun caranya, jika tak ingin kalah lagi, Pellegrini harus memeras otak bagaimana menyiasati ketiadaan Kompany dilapangan, dan sepertinya memainkan duet Otamendi-Mangala tidaklah buruk...

Komentar

Postingan Populer