Utopia Dalam Skuad Barca

Tak bisa dipungkiri lagi kalau Barcelona adalah salah satu kesebelasan terbaik sedunia. Dilihat dari sisi gaya bermain, sejarah, masa sekarang, serta masa depan, FC Barcelona adalah klub terbaik. Tentunya sebuah kebanggaan jika mendukung klub ini...

Siapa yang tak menikmati gaya bermain Barcelona? Mereka adalah salah satu klub penemu taktik umpan passing passing pendek tersukses sejagat sepakbola. Tiki-Taka atau apapun namanya, yang pasti kita tidak akan pernah bosan menonton Barcelona bermain. Siapapun lawannya, Barcelona tidak akan pernah mengubah filosofi permainan yang sepertinya sudah mendarah daging di dalam jiwa raga para pemainnya. Umpan umpan pendek satu sentuhan atau dua sentuhan, sudah pasti ada dalam setiap laga yang dilakoni tim asal Catalan.

Menilik para pemainnya, tentu akan membuat setiap tim manapun di seluruh dunia bergidik ngeri ketika mereka akan bertanding melawan Barca. Bek macam mana yang tidak takut dengan nama nama Lionel Messi, Neymar serta Luis Suarez ketika dalam pertandingan? Atau bahkan deretan gelandang kelas dunia dengan nama nama seperti Iniesta, Rakitic atau Busquets?

Dalam sejarah pun, Barcelona punya sejarah yang cukup baik, atau sempurna. Barcelona adalah satu satunya klub di dataran Eropa yang pernah memenangi 6 trofi dalam semusim, satu satunya peraih treble winner asal Spanyol, dan satu satunya tim yang pernah menjuarai treble winners, DUA KALI!! Klub Eropa mana lagi yang bisa mencapai torehan Barcelona?

Soal masa depan klub? Well, Barcelona tidak perlu takut, mereka punya La Masia, yang setiap zaman selalu menelurkan generasi generasi emas sepakbola. Publik tentunya tahu nama nama Fabregas, Pique, Puyol, Xavi, Iniesta, Pedro, bahkan sampai Lionel Messi sekalipun adalah generasi emas dari La Masia. Di generasi sekarang publik lebih mengenal Martin Montoya, Adama Traore, Munir El Haddadi, Sergi Roberto bahkan Hector Bellerin yang sekarang menjadi idola Gooners.

Sekilas Barcelona terlihat sempurna. Ibarat Utopia karangan Sir Thomas Moore, yang merajuk pada negara dimana terciptanya suatu bentuk sosial yang ideal dan sempurna. Thomas Moore menyebut bahwa Utopia adalah suatu negara di laut Atlantik, dimana negara tersebut digambarkan sempurna. Tentunya hal tersebut adalah fictional, karena negara sempurna sebenarnya tidak pernah ada.

Seperti halnya Utopia yang tidak nyata, Kesempurnaan Barcelona juga bisa dibilang tidak nyata. Dibalik itu semua terdapat hal hal tak kasat mata yang menggambarkan bagaimana terpuruknya klub yang sekarang diasuh Luis Enrique tersebut. Hal hal seperti kasus penggelapan pajak oleh Messi, kasus transfer Neymar yang sampai sekarang belum menemui titik terang, konflik konflik internal antar pemain dengan pemain atau pemain dengan pelatih, kasus presiden Barca yang beberapa waktu lalu menyeruak, sampai kasus transfer illegal pemain muda dari negara lain yang menyebabkan Barcelona tidak bisa membeli pemain sampai tenggat waktu tertentu.

Hal ini tentunya tidak berlaku bagi Barcelona saja, bisa juga berlaku pada klub "yang terlihat ideal" seperti Bayern Munchen atau Real Madrid. Namun kasus kasus pelik beberapa klub tentunya berbeda. Penulis hanya memakai Barcelona sebagai subjek dalam tulisan ini.

Akhir kata, kesempurnaan memang tidak akan pernah ada. Entah siapa yang menciptakan kata tersebut. Yang jelas dibalik setiap kemegahan, kesuksesan, keberhasilan sebuah klub. Selalu ada hal hal pelik tak kasat mata yang akan keluar jika kita ulik bersama...

Komentar

Postingan Populer