Review Anime : Glasslip. Pamer Visual Arts Ala P.A Works :)

Ohayouu... Apa kabar? Penulis udah lama gak review anime lagi dan penulis mau mengulas salah satu karya orisinil P.A Works yang sering dapet review negatif. Judulnya Glasslip. Kalau ada yang pernah nonton tolong tulis komen dibawah gimana sih perasaan kalian setelah nonton anime ini? Karena jujur penulis ngerasa excited dan tersentuh. Anime ini "berat" banget meeenn...

Cerita awal kalian akan dikasih tahu 6 orang yang dari awal sampe akhir anime ini bakal berperan penting. Keenamnya ialah Okikura Kakeru, Touko Fukami, Yanagi Takayama, Hiro Shirosaki, Sachi Nagamiya dan Yukinari Imi.

Pict : Dari kiri ke kanan : Okikura Kakeru, Touko Fukami, Hiro Shirosaki, Sachi Nagamiya, Yanagi Takayama, Yukinari Imi.

Kelima orang tersebut, selain Okikura Kakeru, ialah sahabat sejak kecil yang sering menghabiskan waktu bersama dan sering "nongkrong" di kafe Kazemichi yang juga ialah rumahnya Hiro. Suatu hari ketika Touko, Hiro, Yanagi dan Yuki sedang menonton festival kembang api, datanglah Okikura yang baru saja pindah ke kota tersebut. Okikura merasa bahwa ia bisa melihat apa yang Touko lihat. Mereka berdua ini emang punya kemampuan melihat masa depan (Kalo Okikura lebih tepatnya "mendengar" masa depan, anehnya dia cuma bisa mendengar suara Touko saja).

Ketika mereka berlima sedang "nongkrong" di kafe Kazemichi, datanglah Okikura. Ia bilang ingin bertemu dengan Touko untuk membahas soal kemampuan tersebut. Namun ke-posesif-an empat sahabatnya membuat Touko agak enggan untuk datang, sampai ia akhirnya ditemani Sachi.

Akhirnya mereka berdua sadar, bahwa mereka ternyata saling mengisi satu sama lain. Touko bisa melihat masa depan, sementara Okikura bisa mendengar masa depannya si Touko.



Selain hal tersebut, anime yang satu episodenya berkisar 23 menit ini juga berisi percintaan. Di episode awal kalian akan dikasih cinta segitiga antara Touko-Yuki-Yanagi. Sementara itu kalian juga bisa melihat kisah cintanya Hiro-Sachi yang sepertinya tanpa halangan. Okikura di awal episode memang belum terlihat akan mengikuti arus cinta segi rumit antara Touko-Yuki-Yanagi, namun kalian bisa lihat di pertengahan episode kok :)



Yang paling "the best" dari anime ini adalah grafisnya. Kalian bisa lihat suasana pedesaan seperti pelabuhan, gunung, pantai yang masih bersih, langit yang masih cerah pula namun ditambah kehadiran modern seperti terdapatnya mobil serta rumah ala masa kini seperti rumahnya Okikura. Setting latar tempat pedesaan yang anti-mainstream membuat saya tambah suka akan anime bergenre Slice of Life ini. Jangan lupakan pula bagaimana mereka membuat adegan menjadi diam dan "sketchy" layaknya lukisan di setiap episode. Selain latar tempat, detail dan adegan dialog pun juga grafisnya tak kalah bagus kok. Pokoknya kepuasan akan grafis bakalan kalian dapat di anime yang ber-episode sampai 13 ini...



Tak kalah pula sound arts-nya. Lagu opening yang mencerahkan pikiran berjudul "Natsu no Hi to Kimi no Koe" menjadi awalan yang bagus untuk membuka anime. Selain itu beberapa sisipan lagu-nya juga membuat saya berdecak kagum. Tak jarang kalian akan mendengar lagu "Chopin Nocturne Op 9 no 2" yang biasa dipakai Okikura untuk mendengar masa depan. Oh iya, di anime ini, untuk melihat dan mendengar masa depan diperlukan sebuah medium. Touko, yang keluarganya seorang pengrajin kaca, memakai kaca sebagai medium untuk melihat masa depan, sementara Okikura biasanya memakai medium musik klasik, namun ia juga terkadang memakai suara alam.

Karakternya juga unik untuk diselidiki dan dicermati. Seperti Yanagi dan Yuki yang ternyata satu rumah, setelah baru di episode akhir diketahui bahwa ayahnya Yanagi menikah dengan ibunya Yuki. Yuki punya hobi berlari. Ia punya rutinitas berlari setiap hari jam 5 sore, dan sangat addicted terhadap olahraga lari. Yanagi sendiri adalah wanita cantik yang sering membantu Yuki mengambil air minum selesai lari. Ia juga punya rutinitas berlatih tari di salah satu sekolah tari,

 Lalu Sachi yang ternyata punya fisik lemah yang mengakibatkannya sering keluar masuk rumah sakit. Sachi ini ternyata punya hobi baca buku yang ia tularkan ada pacarnya, Hiro. Karakter Hiro adalah orang yang pemalu dan suka "digodain" sama kakaknya perihal pacaran dengan Sachi. Selain sering membantu kakeknya menjadi waiter di kafe, Hiro punya hobi mendaki gunung.

Kemudian Touko. Ayahnya adalah pengrajin kaca, dan ia sering membantu ayahnya mengerjakan tugas membuat kerajinan. Ia punya seorang adik bernama Hina yang hobi renang. Touko selain membantu ayahnya, juga sering membuat kerajinan sendiri berupa gelas kaca kecil yang nantinya dibuat gelang. Hobinya ialah menggambar, dan ia sering ke sekolah untuk menggambar ayam bernama Jonathan.Dan terakhir ialah Okikura. Okikura yang baru saja pindah ke rumah ayahnya, membuat ia tak punya kamar tidur, jadi ia tidur di tenda di teras samping rumah. Okikura sepertinya tak punya hobi khusus. Ia suka mendengar lagu klasik ayahnya, dan juga pergi ke bukit untuk sekedar tidur siang. Pertama kali ia bertemu Touko, ia dipanggil "David" karena Touko meng-analogikan ia layaknya patung David karya Michaelangelo yang gagah dan tampan.

Jujur, ceritanya terkesan lambat. Namun penulis tak mempermasalahkan hal tersebut karena mungkin ini gaya tersendiri dari P.A Works. Cerita generik yang mainstream di realita, ditambah bumbu supranatural menjadi apa yang mereka tampilkan di anime yang tayang tahun 2014 ini. Lupakan fan service karena kalian gak bakal menemukan hal itu di anime yang satu ini.

Overall, untuk segi cerita, mungkin kalian bakal berkomentar negatif. Namun hal itu tertutup dengan visual dan sound arts yang tingkatannya sudah sangat tinggi. Penulis sangat amat merekomendasikan kalian untuk menonton Glasslip. Dan tak lupa, "have fun guys :)"


NP : penulis bertanya tanya, kenapa kelima sahabat itu dianalogikan sebagai 5 ayam, dan Okikura sebagai elang. Mungkinkah karena Okikura membuat persahabatan mereka jadi renggang layaknya elang yang mencabik-cabik ayam, atau ada hal lain? tolong komennya...

Komentar

  1. Seperti janji, saya mampir, semoga mempirnya gak ganggu.

    Jujur, ini adalah salah satu anime yang saya drop di pertengahan, jadi gak banyak komentar. Personally, saya pikir visualnya tetap gak bisa menutupi penceritaan dan karakterisasinya yang payah. Mungkin, 'wtf' momen yang bikin drop itu, saya sampai sekarang gak ngerti kenapa si Kakeru bisa tiba-tiba ada banyak dan bermonolog dengan dirinya sendiri~

    Menjawab pertanyaan penulis di akhir. Di sini, saya ausmsikan penulis belum menonton karya P.A Works yang sebelumnya, yaitu true tears. Di true tears, ayam ini juga banyak dipakai. Saya sendiri belum nonton, jadi gak bisa jelasin kenapa harus ayam. Tapi intinya, ayam di sini itu semacam ciri khasnya P.A works, semacam harapan P.A works kalau seri ini akan melejit layaknya true tears, meski gagal menurut saya. Yah, intinya mah gitu #panjanglebarbasabasi

    Jangan kapok ya, kalau saya mampir lagi. Dah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan ente janji bakal mampir?? wkwkwk ane lupa tuh...

      Btw terimakasih udah koment, ane emang belom nonton True Tears. Ane gak kapok kalo ente mampir lagi, kalo bisa bawa temen yang banyak kalo sering mampir wkwkwk..

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Ada yang tau apakah kakeru ikut ibunya atau dia menetap bersama ayahnya dan bersekolah disitu? Soalnya pas masuk si toko mendengar suara kakeru, entah itu berkhayal setelah melihat cahaya matahari atau memang suara kakeru yang ingin menyadarkan toko yang hampir berkhayal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud saya "masuk" nya masuk sekolah

      Yang tau kasi tau dong, penasaran hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer