Review Anime : The Boy and The Beast.

"Guru yang baik adalah guru yang mengajar jujur dari hati."

Sebuah anime karya Mamoru Hosoda yang mendapat banyak sekali apresiasi. Sempat 3 tahun berhenti memproduksi sebuah karya, animator yang namanya diperhitungkan di Jepang ini mulai membuat lagi sebuah anime fantasi aksi di tahun 2015. Dan anime inilah yang akan kita ulas. Judulnya Bakemono No Ko/ The Boy and The Beast.



Sinopsis : 

Ren adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh orangtua angkat, namun ia memilih untuk kabur dari mereka. Dalam kesendiriannya di jalanan, ia bertemu monster besar yang mengangkatnya menjadi murid. Tentu saja Ren awalnya menolak. Namun, ia juga tak ingin kembali kepada orangtua angkatnya. Karena itu, Ren memutuskan mengikuti diam-diam monster tersebut, sampai akhirnya ia terdampar di dunia para monster!.

*

Sebuah anime fantasi aksi yang cukup seru dipadukan dengan komedi dan drama yang apik. Karakter Kumatetsu dan Ren dipikirkan secara matang. Kumatetsu yang serampangan dan sifatnya "monster" banget diadu dengan Ren yang logis dan sifatnya "manusia" banget. Keduanya selalu menghasilkan konflik adu mulut yang fun untuk ditonton. Beruntung ada si babi bijaksana dan si monyet yang selalu menjadi pemisah diantara keduanya (sumpah penulis lupa siapa nama mereka. Keduanya jarang disebutkan namanya).

Kumatetsu adalah seorang monster yang menjadi kandidat untuk calon Mahaguru. Mahaguru yaitu monster yang bisa bereinkarnasi menjadi dewa. Selain Kumatetsu, ada lagi seekor monster yang menjadi saingannya, yaitu Iozen, seekor monster babi hutan yang sifatnya berbeda 180 derajat dari Kumatetsu. Jikalau Kumatetsu adalah monster serampangan, jorok, dan liar, Iozen adalah monster yang baik hati, ramah dan menjunjung tinggi etika. Karena itu Iozen lebih banyak disukai monster-monster lain ketimbang Kumatetsu yang temannya cuma si babi bijaksana dan si monyet.

Jangan salah, Iozen disini bukanlah antagonis utamanya. Mungkin ia memang menjadi penghalang bagi Kumatetsu untuk menjadi mahaguru, namun tujuan utama film ini bukanlah Kumatetsu yang ingin menggapai impian. Ada sebuah tujuan lain di film ini, yang kalo disebutin nanti spoiler :)

Untuk lebih menghadirkan sisi kemanusiaan, anime ini menghadirkan satu heroine yang baru muncul ditengah-tengah film. Seorang anak SMA bernama Kaede yang punya masalah keluarga. Ekspektasi berlebihan yang dibebankan padanya oleh orangtuanya selalu membuat dirinya sesak. Kehadiran Kaede menambah warna baru lagi di anime ini. Shout out buat Mamoru Hosoda yang sudah membuat karakter Kaede :)

Ada dua pesan moral yang penulis ambil dari film ini. Pertama, setiap manusia pasti punya sisi gelap yang harus bisa dikontrol. Kedua, hubungan keluarga itu adalah tentang ikatan dan sifat saling memiliki, bukan hanya hubungan darah. Anime ini memang banyak mengajarkan soal kekeluargaan. Keluarga yang terlihat sempurna di luar ternyata punya sisi gelap didalamnya. Kejujuran, meskipun menyakitkan, haruslah tersampaikan dan ada didalam keluarga. 

Komentar

Postingan Populer