Saya Yakin Italia Akan Kembali Lebih Kuat

Bagi penggemar sepakbola seperti saya, Piala Dunia adalah suatu momen yang tak boleh dilewatkan. Dalam Piala Dunia, bukan hanya saya akan melihat pertandingan sepakbola paling bergengsi sejagat saja, namun beberapa ruang lingkup didalamnya seperti euforia fans, merchandise-merchandise unik, jersey-jersey tim nasional yang memarak, lagu tema piala dunia, dan lain-lain sebagainya.

Berbicara tentang piala dunia tentu topik yang paling dibahas adalah pertandingannya itu sendiri. Pertandingan paling menarik sudah pasti adalah ketika dua negara dengan budaya sepakbola yang kental dan langganan masuk tim piala dunia bertemu, terlepas dari sedang berprestasi atau tidaknya kedua atau salah satu dari negara tersebut. Dan membicarakan tim yang langganan piala dunia, sudah pasti kita akan menyebutkan nama-nama negara seperti Brazil, Jerman, Argentina, Spanyol, Prancis, Inggris, Uruguay, serta Italia...

Nama terakhir adalah nama yang akhir-akhir ini paling hangat dibicarakan. Hal ini dikarenakan Tim Nasional Italia secara mengejutkan gagal masuk playoff Piala Dunia setelah kalah dua leg dengan selisih 1-0 melawan Swedia. Tim berbaju kuning itu untuk pertama kalinya setelah tahun 2006, kembali lagi berlaga di Piala Dunia. Ironis, tim yang juara Piala Dunia 2006 malah gagal.

Nama yang paling dibicarakan dalam gagalnya Italia berlaga di Rusia pada 2018 nanti adalah sang allenatore Italia itu sendiri, Gian Piero Ventura. Selepas Antonio Conte meninggalkan kursi jabatannya pada Piala Eropa 2016 lalu, Ventura yang didapuk sebagai pengganti dianggap tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya. Sampai artikel ini dibuat, belum ada pemberitahuan dari FIGC (Federasi Sepakbola Italia) terkait kelangsungan Ventura dalam mempertahankan posisinya sebagai manajer tim utama Sepakbola Italia.

Terkait kegagalan ini, Gianluigi Buffon sebagai kapten tim membuka suara yang menyatakan bahwa ia akan gantung sepatu dari tim nasional. Sependapat dengan kiper yang membela Juventus tersebut, Gelandang Roma Danielle De Rossi, serta duet bek tengah Juventus Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini juga memutuskan pensiun dari tim nasional. Kemunduran Buffon dan De Rossi mengakhiri era pemain yang juara Piala Dunia 2006 di tim nasional Italia. Mereka berdua adalah pemain terakhir yang Juara Piala Dunia, dan masih bermain di tim nasional Italia sampai laga melawan Swedia kemarin.

Usai laga melawan Swedia di San Siro, Buffon, sembari meratapi kekalahan, juga menyuarakan pendapatnya agar anak muda Italia tidak terus menerus menangis. Ia sendiri juga menceritakan pengalamannya semasa kecil ketika ia melihat Italia yang gagal masuk Piala Eropa berdekade-dekade lalu, dan hal itu yang menjadi semangatnya untuk membawa Italia juara. 

"Saya tidak menangis ketika tendangan Rizziteli membentur tiang gawang di Rusia". Ucap kiper yang pernah membela Parma itu.

***

Bagi saya, kegagalan Italia mungkin adalah aib tersendiri bagi publik Italia. Wajar, mereka terakhir kali tidak lolos kualifikasi Piala Dunia adalah di tahun 1958. Hampir 60 tahun yang lalu. Mereka selalu berpartisipasi dalam 15 edisi terakhir Piala Dunia.

Bersedih adalah hal yang wajar. Apalagi bagi Italia yang mempunyai nama dan kebanggaan di kancah persepakbolaan dunia. Juara 4 kali bukan hal yang patut dikecil-kecilkan. Justru itu adalah beban besar karena mereka sudah memikul nama "Tim Besar". Seluruh dunia tidak pernah menganggap Italia lemah, karena itu seluruh dunia juga bermain sekuat tenaga melawan mereka. Hal yang harus Italia lakukan setelah bersedih, adalah kembali lagi lebih kuat, dan mereka punya potensi untuk itu.

Mereka punya nama-nama muda berpotensi seperti Gianluigi Donnaruma, Mattia Perin, Daniele Rugani, Allesio Romagnoli, Marco Veratti, Jorginho, dll. Dipadukan dengan pemain yang sedang dalam masa keemasan seperti Lorenzo Insigne, Ciro Immobile, Matteo Darmian, Allesandro Florenzi, Mario Balotelli dll. Serta pemain tua yang mungkin masih bisa bermain di gelaran Piala Dunia selanjutnya seperti Antonio Candreva, Leonardo Bonucci, dll, Italia mungkin saja lebih hebat dari yang sekarang, dan mengulang kesuksesan 2006 bukan lagi hal yang mustahil.

Mengutip dari kata-kata bijak yang pernah saya dengar, kekalahan sejati sebenarnya tidak ada. Yang ada hanya menang, dan belajar. Kalah adalah tamparan alam yang mengatakan untuk kita agar belajar lebih giat. Menang adalah pujian dari alam yang mengatakan "kamu sudah berusaha, selamat.". Terlepas dari penyesalan saya karena Italia tidak masuk Piala Dunia, saya mengucapkan selamat kepada Tim Nasional Swedia yang secara resmi boleh berlaga di Piala Dunia tahun depan.

Terakhir, mungkin Tim Nasional Italia bisa sedikit mencontoh Tim Nasional Jerman, yang setelah gagal sedemikian rupa di Piala Eropa 2000, 14 tahun kemudian berhasil memuncaki dunia di Brazil.

Komentar

Postingan Populer