Sepakbola Indonesia Goblok!

Sebagai penikmat sepakbola, saya juga selalu memperhatikan kondisi persepakbolaan dalam negeri. Bagi saya, sepakbola Indonesia adalah sebuah aib, bahkan untuk olahraga sepakbola itu sendiri. Mungkin banyak dari kalian yang mendengar tentang sepakbola gajah, kerusuhan antar penonton, official pertandingan yang kurang persiapan, wasit yang tidak berkualitas, pertengkaran antar pemain, walk out ketika pertandingan berlangsung, bahkan sampai masalah internal dalam kubu PSSI dan tim itu sendiri.

Paling baru adalah insiden yang terjadi dalam laga Persija melawan Persib yang berlangsung sore tadi. Masalah yang terjadi adalah ketika striker Persib, Ezechiel Ndouassel yang berhasil menyarangkan bola ke gawang Persija, namun wasit asal Australia, Shaun Evans tidak mengesahkan gol tersebut. Alhasil, protes dari para pemain Persib terjadi.

Wasit Evans semakin disorot ketika ia memberikan dua kartu kuning dalam kurun waktu singkat kepada Vladimir Vujovic. Merasa dirugikan, para pemain Persib nampak seperti melakukan walk out ke pinggir lapangan. Entah apakah pemain Persib melakukan walk out atau hanya menerima instruksi dari manajernya, Wasit Shaun kemudian meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir di menit 85. Pertandingan yang berlangsung lebih cepat itu akhirnya dimenangkan oleh Persija dengan skor 1-0.

Saya tidak menonton secara langsung, maupun dari televisi nasional pada saat itu. Namun mendengar dari sumber terpercaya, saya merasa hal ini sudah sangat tidak beres. Saya merasa para pemain maupun manajer sepakbola Indonesia tidak punya mental sportivitas. Hal ini amat sangat saya sesali.

Jujur, saya sendiri tidak tahu apakah wasit asal Australia tersebut melakukan hal yang benar atau tidak. Namun, bukankah terlepas dari benar atau tidaknya wasit, dia tetaplah pengadil di lapangan yang harus dihormati?. Wasit jugalah manusia. Kesalahan juga merupakan sifat dasar dari mereka, bahkan untuk wasit sekelas piala dunia sekalipun.

Masih ingatkah kalian, para pencinta sepakbola, dengan gol Lampard ke gawang Jerman yang dianulir wasit?. Apakah tim nasional Inggris melakukan walk out pada saat itu?. Tentu tidak. Padahal, itu adalah laga 16 besar piala dunia. Tentunya wasit yang dipakai juga bukan wasit yang sembarangan. Pointnya, wasit di laga piala dunia saja bisa melakukan kesalahan, bagaimana dengan wasit di liga Indonesia?.

Saya merasa Persib tidak melakukan tindakan yang benar. Mereka tidak menghormati wasit di laga tersebut. Manajer Persib bahkan melakukan instruksi di tengah pertandingan, tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada wasit. Klub sekelas Persib saja bahkan tidak menghormati prinsip prinsip pertandingan.

Tulisan ini bukan hanya tentang laga Persib Persija saja. Namun untuk seluruh elemen yang ada di persepakbolaan Indonesia. Sepakbola gajah merupakan contoh bahwa masih ada tim yang tidak menghormati olahraga sepakbola itu sendiri. Menyerah sebelum bertanding adalah hal yang hina, bahkan untuk seluruh olahraga. Jikalau menyerah sebelum bertanding itu sering dilakukan, mungkin sprinter-sprinter olimpiade dari seluruh dunia akan melakukan walk out menyadari kalau mereka akan melawan Usain Bolt. Dan para petenis perempuan mungkin akan pura-pura sakit saja ketika mereka akan melawan Serena Williams. Menyerah sebelum bertanding membuat olahraga menjadi tidak seru lagi, dan tidak layak untuk ditonton.

Kerusuhan antar penonton merupakan hal yang paling tidak bisa saya terima. Mungkin tidak cuma di Indonesia, namun seluruh dunia, masih banyak kerusuhan antar fans.

Saya tidak masalah dengan aksi perseteruan antar fans. Justru itu yang membuat sepakbola menarik. Mencemooh tim lawan bagi saya adalah tindakan yang menghibur, selama masih batas wajar. Yang melewati batas adalah ketika para fans saling ricuh dan adu fisik yang menyebabkan orang-orang terluka bahkan meninggal. Tindakan bodoh itu bagi saya sudah tidak bisa dianulir lagi.

Apakah kalian yang suka ricuh tidak berpikir kalau orang yang kalian bunuh itu punya keluarga, punya masa depan dan mungkin punya pekerjaan?. Dengan mengatasnamakan fans garis keras sebuah klub, apakah kalian diberi ijin untuk mencabut nyawa orang lain hanya karena mereka mendukung klub lawan?. Saya yakin orang-orang seperti ini menjual nyawanya sendiri ke iblis. Sungguh tidak manusiawi...

***

Ada baiknya hal seperti ini tidak terulang lagi untuk kedepannya. Saya selalu berharap agar persepakbolaan Indonesia semakin maju. Kecuali kalau kalian mau sepakbola Indonesia begini begini terus, maka lanjutkan saja hal-hal negatif seperti yang saya sebutkan diatas. Jangan heran kalau nanti tidak ada tim asal Indonesia di Piala Asia Tenggara, karena gak ada lisensi yang oleh para petinggi klub disebut gak penting. Jangan heran juga kalau nanti ada kasus dua tim saling rebutan kalah karena gak mau lawan tim lain di babak knockout. Lalu jangan heran kalau ada berita seorang ayah dan anaknya meninggal karena terkena bacok dari fans klub lawan cuma karena mereka pakai atribut klub. Oh jangan heran kalau nanti ada misalnya petinggi PSSI atau klub mana yang terkena kasus penggelapan pajak atau korupsi atau yang lain lain. Akhirnya, jangan heran kalau timnas kita gak pernah menang SEA Games, dan selalu kalah lawan Thailand atau Fillipina atau Malaysia. 

Fu*k this sh*t im out...

Komentar

Postingan Populer