Menyalahgunakan Social Experiment

Saya selalu kesal dengan youtubers jaman sekarang. Dengan menuhankan AdSense, mereka melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan views, dan yang ingin saya bahas adalah content creator youtube yang memakai tema "Social Experiment".

Sebelum membahas mengenai apa salah youtuber-youtuber tersebut berkaitan dengan social experiment, akan lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan "Social Experiment".

Berdasarkan gramatis/gramatikal, Social Experiment tentu saja dibagi dua kata, yaitu Eksperimen, dan Sosial. Experimen berarti percobaan yang tersistem dan berencana (untuk mengetahui kebenaran suatu teori), sedangkan sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Cukup jelas, eksperimen adalah kata kerja, sedang sosial adalah objeknya.

Menurut wikipedia, Eksperimen Sosial adalah proyek penelitian yang dilakukan dengan subyek interaksi antar manusia di dunia nyata. Dalam eksperimen sosial, pengacakan untuk percobaan kepada responden adalah satu-satunya elemen di lingkungan subjek yang dikendalikan oleh peneliti. Elemen lain tetap seperti apa adanya.

Lebih jelas, social experiment berarti melakukan percobaan/penelitian berkaitan dengan mengetahui reaksi masyarakat akan suatu keadaan tertentu yang diciptakan oleh peneliti. 

Contohnya mungkin seperti ini: ada beberapa peneliti yang ingin melakukan social experiment terkait orang-orang yang disuruh berhenti merokok oleh orang asing. Mereka akan mencari perokok (sample) untuk kemudian menjadi bahan eksperimen sosial. Reaksi sample akan menjadi jawaban dari eksperimen sosial tersebut.

Di jaman sekarang, social experiment, selain digunakan untuk pengetahuan, juga sering sekali menjadi wadah kampanye, atau sekedar memberikan pesan moral untuk masyarakat.

Kembali ke pokok permasalahan. Apakah salah dari para youtuber-youtuber/content creator yang memakai tema eksperimen sosial di videonya?. Kalian boleh buka youtube, tulis kata "Social Experiment" dan lihat video-video yang muncul, apakah video seperti itu boleh dibilang social experiment?.

Agaknya, para youtuber jaman now tidak bisa membedakan mana yang disebut "prank" dan mana yang disebut "social experiment". Ada pula youtuber yang melakukan "stereotyping" seperti gold digger pranks (ini namanya prank, bukan social experiment).

Lantas apa yang ngebedain prank sama social experiment? Ya jelas tujuannya lah. Prank is just for fun, sementara social experiment untuk science purpose. Kalo kalian bikin social experiment tapi tujuannya just for fun, ya itu namanya prank!

Stereotyping social experiment ini juga berbahaya kalau tidak dilakukan dengan benar. Mungkin kalau orang dewasa bisa tahu dengan jelas kalau samplenya itu settingan. Artinya bukan random person. Lantas bagaimana kalau yang nonton anak-anak kecil?. Mereka akan tumbuh dewasa dengan pola pikir "semua cewek matre". Oke itu baru sebatas gold digger, bagaimana kalau yang lebih parah, semisal contohnya menyetuh ranah SARA?. Bisa kalian bertanggung jawab?.

Bagaimana seharusnya stereotyping social experiment dilakukan?. Pertama, mulai dengan sample yang banyak, jangan cuma satu orang -_-. Kedua, jangan ada tulisan "GOLD DIGGER" or something else yang mengarahkan opini masyarakat. Karena social experiment harusnya let the person that watch the video, choosing his opinion themself. "Apakah kalian mau jadi yang seperti ini? atau jadi orang baik kemudian melakukan hal ini?"

Jadilah orang yang berpengetahuan luas. Gunakan wadah eksperimen untuk hal-hal positif, bukan untuk kepentingan views semata. 



Komentar

Postingan Populer