Madrid Berhasil Menghukum Liverpool Tanpa Salah

Real Madrid berhasil mengukuhkan gelar juara Liga Champions-nya yang ke 13 setelah berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor cukup telak, 1-3. Dua gol dari pemain pengganti, Gareth Bale melengkapi gol pertama Benzema pada laga kali ini untuk Madrid. Sadio Mane mencatatkan namanya di papan skor dengan mencetak satu-satunya gol untuk Liverpool malam itu.

Di awal laga, Liverpool nampak sangat menguasai permainan. Mereka menekan Madrid dengan taktik Gegenpressing andalan Klopp. Madrid namun masih cukup tenang untuk mampu bertahan dari gempuran Salah cs.

Menit 29 adalah salah satu momen menegangkan. Salah keluar dari pertandingan lebih cepat karena cidera di bahu kirinya ulah pemain bertahan Madrid, Sergio Ramos. Entah mengapa ketiadaan Salah di lini depan membuat Madrid menjadi lebih menguasai pertandingan. Adam Lallana masuk menggantikan Salah.

Beberapa menit kemudian, cidera menghampiri pemain bertahan Madrid, Daniel Carvajal. Bek kanan asal Spanyol itu juga terpaksa ditarik keluar. Ketidakhadirannya diisi oleh bek Spanyol lainnya, Nacho Fernandez. 45 menit babak pertama skor masih 0-0.

Babak kedua laga berjalan semakin intens. Kedua tim saling serang. Gol akhirnya datang di menit ke-55 ketika Loris Karius melakukan blunder fatal. Ia hendak melakukan passing kepada Dejan Lovren (atau Alexander-Arnold), namun tidak melihat Karim Benzema yang berada persis di depannya. Striker asal Prancis melakukan blok terhadap passing Karius. Bola akhirnya meluncur ke dalam gawang. 1-0 untuk Madrid.

Gol untuk Liverpool datang 5 menit setelah gol Benzema. Berawal dari sepak sudut, Van Dijk berhasil mengalahkan Ramos dalam duel udara. Bola liar hasil tandukan Van Dijk diteruskan oleh Sadio Mane ke dalam gawang. Gol tersebut membumbung asa Liverpool untuk mengejar kemenangan.

Kedua tim yang sekarang dalam posisi seimbang, kembali melancarkan serangan antar keduanya. Menit 60, Isco ditarik keluar digantikan Gareth Bale.

Gol kedua Madrid berawal dari Marcelo yang melakukan overlap. Alexander-Arnold waktu itu berdiri agak ke tengah lapangan untuk merapatkan lini tengah. Hal ini dikarenakan banyak pemain Madrid kala itu persis di depan gawang. Casemiro mengumpankan bola ke Marcelo. Dengan cerdik Marcelo melakukan umpan lambung ke kotak pinalti. Gareth Bale yang waktu itu tanpa kawalan, berhasil melakukan tendangan salto yang cantik. Karius tidak kuasa menahan tendangan Bale. 2-1 untuk Madrid.

Keunggulan gol tidak membuat Madrid mengendurkan serangan. Malah, serangan mereka semakin intens. Berkali-kali Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo melakukan ancaman dengan solo run mereka. Namun kedisiplinan pemain bertahan Liverpool membuat gawang Karius aman, setidaknya untuk sementara.

Gol ketiga Madrid akhirnya datang juga. Bale yang berada di posisi kanan melakukan dribble ke tengah dan melepaskan tendangan jarak jauh. Bola sebenarnya berhasil ditepis oleh Karius, hanya saja tepisan bola tersebut mengarah kedalam gawang. 3-1 adalah akhir untuk Liverpool.

***

Yang saya lihat pada laga malam tadi adalah ketidak-hadiran Salah yang membuat Liverpool seakan tidak nyaman untuk melakukan serangan. Adam Lallana memang pemain yang cukup bagus, namun ia tidak bisa mengimbangi kecepatan Mane dan Firmino ketika melakukan serangan. Marcelo juga semakin nyaman untuk melakukan overlapping. Liverpool seakan tidak mengantisipasi permainan jika Salah tidak ada.

Saya sangat mengagumi permainan Sadio Mane, serta kuartet lini pertahanan Liverpool malam itu. Mane seolah tanpa henti berlari. Ia rajin membantu pertahanan. Ia juga sangat konsisten mengecam pertahanan dari sisi manapun. Nacho seolah tidak diberi kebebasan untuk melakukan overlap.

Dejan Lovren dan Trent Alexander-Arnold cukup baik dalam menjaga Ronaldo malam itu. Ronaldo tidak diberi sekalipun kebebasan untuk melakukan shooting. Andrew Robertson juga rajin membantu Mane/Lallana dalam overlap dan bertahan. Van Dijk sangat tangguh dalam duel udara.

Namun pemain Madrid juga patut diberikan kredit. Saya melihat Varane dan Ramos yang cukup tenang dalam melakukan passing meskipun digempur oleh lini serang Liverpool. Modric dan Kross bermain brilliant seperti biasanya. Ronaldo masih menjadi ancaman nyata bagi Liverpool meskipun ia seolah tidak terlihat malam itu. Marcelo adalah bek kiri yang sangat-sangat baik dalam melakukan serangan. Gareth Bale adalah aktor utama, yang meskipun bermain dari bangku cadangan, memberikan 2 gol penentu pada laga kali ini.

Pada akhirnya, Liverpool kalah karena mentalitasnya. Madrid memang tidak dominan pada laga malam itu, namun mereka menunjukkan siapa Mr. Final sesungguhnya. Siapa tim terbaik sesungguhnya. Madrid berhasil mengganti Isco yang malam itu bermain buruk, dengan Bale yang mencetak 2 gol. Liverpool sementara itu mengganti Salah dengan Lallana, yang sesungguhnya tidak buruk, hanya saja tidak sebaik Salah dalam menyerang. Kesiapan Madrid sudah tak perlu dipertanyakan pada laga malam ini. Mereka layak menang, dan mendapatkan gelarnya yang ke-13.


Komentar

Postingan Populer