Review Film: Marriage Story. Perceraian Dua Insan Yang Manis.

"Jika pengacara kriminal mencari sisi baik dari seorang kriminal, maka pengacara perceraian melakukan sebaliknya"


Semua hal yang terjadi dalam pernikahan selalu menjadi hal yang privat, nampaknya. Jika kita melihat satu pasangan di tengah kota, mereka sedang makan malam berdua, diselingi dengan tertawaan yang mungkin atau bukan inside jokes, kita melihat mereka berdua nampaknya adalah dua pasangan yang bahagia, tapi benarkah mereka bahagia? Mungkin, mungkin tidak. Kita tidak pernah tahu. Apakah pria yang kita lihat sedang melemparkan gurauan itu mungkin tidak mencintai sang wanita? Atau sang wanita yang sedang tertawa ternyata balas melemparkan tawa palsu? Apakah mereka dalam hatinya saling mencintai satu sama lain? Sekali lagi, kita tidak pernah tahu.

Tema dua pasangan yang sudah menikah adalah satu tema yang dibawakan Noah Baumbach dalam film terbarunya, Marriage Story/ Film ini menceritakan tentang Charlie (Adam Driver) dan Nicole (Scarlett Johansson), dua pasangan suami istri yang sudah 10 tahun menikah. Film diawali dengan

narasi monolog dari Charlie, yang menceritakan hal-hal baik tentang istrinya, seperti ia lebih suka mendengar, ibu yang baik untuk anaknya, dan hal-hal kecil seperti ia lebih kuat dalam pekerjaan kasar. Kemudian kita mendengar Nicole menceritakan juga hal-hal baik tentang Charlie, seperti ia sangat suka menjadi ayah, pria yang rapi dan bersih, juga orang yang cerdas.

Semua sepertinya terlihat sangat sempurna dari kedua monolog itu. Mereka mengesankan bahwa mereka adalah pasangan yang saling melengkapi dan saling tahu satu sama lain, sampai kita mengetahui bahwa narasi itu sebenarnya adalah keduanya yang saling menceritakan satu sama lain di tempat mediator perceraian. Mereka hendak bercerai.

Charlie dan Nicole, keduanya bekerja di tempat yang sama. Charlie adalah seorang sutradara theater dan Nicole adalah aktris theater. Mereka hidup dan tinggal di New York dengan putra satu-satunya kepunyaan mereka, Henry. Semula kita tidak mengetahui kenapa keduanya bercerai. Nicole terlihat seperti orang yang mengusulkannya, tapi dilihat dari sikapnya, kita tidak bisa mengetahui kenapa ia menginginkan perceraian itu. Charlie dilain pihak terlihat seperti pria yang tegar dan sangat dewasa menanggapi perceraian ini. Ia tidak pernah diperlihatkan sedih atau kesal atau marah. Dari narasinya, kita mengetahui bahwa Charlie adalah family-man minded. Semua terlihat sangat abu-abu di awal. Kita, belum mampu memutuskan berada di pihak siapa.

Sampai ketika Nicole menghampiri Nora, seorang pengacara perceraian, kita mengetahui alasan kenapa ia ingin bercerai. Lewat penampilan matang Scarlett Johansson, Nicole dengan apik menceritakan bahwa ia tidak merasa bebas sebagai seseorang setelah menikah dengan Charlie. Charlie digambarkan olehnya sebagai seorang pria yang sangat keras kepala dan terorganisir. Kebebasan dan mimpinya seolah terenggut oleh Charlie, namun lewat ceritanya itu ia juga tidak menggambarkan Charlie sebagai pria yang buruk-buruk amat. Saya sangat memuji penulisan apik film ini.

Hal yang paling saya puji dari film ini adalah acting kedua pemeran utamanya, Scarlett Johansson dan Adam Driver. Mungkin Scarlett sudah sangat lama berada di satu void bernama Marvel Cinematic Universe dan terombang-ambing disana tanpa arah, namun rupanya hal itu tidak membuat kemampuan actingnya menurun. Di film ini, kita seolah diingatkan kembali bahwa Scarlett adalah aktris papan atas dengan pengalaman yang tidak sedikit. Adam Driver mungkin adalah bintang yang baru-baru ini bersinar. Namanya baru terdengar setelah melakoni Kylo Ren di jagat film Star Wars episode The Force Awakens. Dalam film ini, Adam Driver terlihat mampu mengimbangi Scarlett Johansson. Actingnya cukup solid, begitupun Scarlett. Keduanya mencuri perhatian besar dalam film ini.

Dari segi cerita, sesungguhnya Marriage Story tidak terlalu membosankan seperti kata orang-orang. Dialog yang atraktif membuat film ini mempunyai demografik yang naik turun. Kadang ada bagian membosankan, namun setelahnya ada adegan yang menarik. Saya bahkan tidak berhenti menatap layar barang sedetikpun.

Menonton Marriage Story sebenarnya menonton kisah hidup yang bisa jadi terjadi pada kita. Bagi orang-orang yang belum atau akan menikah, film ini bisa jadi renungan yang menarik. Seberapa besar cinta kita kepada pasangan sehingga kita harus mengorbankan beberapa hal dalam diri kita? Bagi pasangan yang sudah menikah dan mempunyai anak, film ini juga bisa jadi renungan. Anak adalah anugrah terbesar, dan rintangan terbesar ketika kalian hendak bercerai. Jangan sampai hak asuh anak menjadi alasan untuk bertengkar. Bukankah semua anak berhak mendapatkan cinta kasih dari kedua orang tuanya?

Saya menyarankan kalian untuk menonton Marriage Story sendirian. Renungkanlah arti menjadi seorang pasangan hidup. Renungkan hal-hal baik dari pasangan anda usai menonton, dan setelahnya, temuilah pasangan anda dan peluk dia. Tanyakan padanya apa yang menjadi keinginannya, apa mimpinya, dan wujudkanlah hal tersebut berdua...

Komentar

Postingan Populer